Rabu, 31 Maret 2010

"Gus Mus dan cerpennya"

Kata seorang bijak:
"Kamu tidak akan pernah berubah kecuali karena 2 hal; 1. Orang yang kamu temui 2. Buku yang kamu baca"

Hari ini aku bertemu keduanya. Bertemu Gus Mus dan bukunya. Yang pasti bertemu Gus Mus dalam sebuah tulisan. ^_^
Pertama kali membaca tulisan Gus Mus di sebuah surat kabar, sudah membuat aku jatuh cinta pada sosok ini, kala itu. Dan hari ini sebuah buku kumpulan cerpen karya beliau ada di tanganku.

Baru membaca sebuah cerpen, serta merta aku tersadarkan oleh suatu hal. Kesadaran seperti ini bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya aku juga pernah tersadarkan oleh tulisan yang intinya tidak berbeda jauh dengan isi cerpen Gus Mus ini. Tapi kenapa ya, ku selalu merasa berbeda dan tersadar berulang kali?... Seolah yang aku baca barusan adalah sesuatu yang baru?
Intinya keduanya sama tapi ceritanya saja yang berbeda.

Ada beberapa poin yang membuat saya tercenung.
Ada hikmah indah kutemukan di sana.
Berikut petikan indah tersebut.

Ujar Kyai Tawakkal kepada Gus Jakfar yang menimba ilmu padanya.
"....Kau kan tau, sebagaimana neraka dan sorga, aku adalah milik Allah. Maka terserah kehendakNya, apakah Ia mau memasukkan diriku ke sorga atau ke neraka, sebenarnya Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai Kyai, apakah kau berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke sorga kelak? Atau kau berani mengatakan bahwa orang-orang di warung yang tadi kau pandang sebelah mata itu pasti masuk neraka? Kita berbuat baik karena ingin dipandang baik olehNya, kita ingin berdekat-dekat denganNya, tapi kita tak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya. Bukankah begitu?"

Dan...

"kau harus berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan. Seperti mereka yang di warung tadi, kebanyakan mereka orang susah. Orang susah sulit kau bayangkan bersikap takabbur, ujub atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan, godaan untuk takabbur dan sebagainya itu datang setiap saat. Apalagi bila kemampuan dan kelebihan itu diakui banyak pihak."

Hmm... aku benar-benar merasa baru mendapatkan sebuah pemahaman dan pandangan baru dari apa yang selama ini sudah aku ketahui.

Termenung dan termenung lagi.....
Duh..... Gusti!!!..... Ampuni kami....

Minggu, 21 Maret 2010

"Pasar Krempyeng"


Kenapa dikatakan pasar krempyeng???...
Karena durasi aktifitas pasar itu hanya sak 'krempyeng' an alias hanya sekejab saja. Begitu difinisi menurut saya. ^_^
Walau tidak setiap hari aku ke sana, pasar krempyeng cukup membantu memenuhi kebutuhan dapurku. Aku ke sana tatkala di kulkas sudah tidak ada lagi bahan makanan untuk dimasak dan belum sempat ke pasar besar. Besar untuk ukuran sebuah desa yang tinggal di sebuah kecamatan. Tepatnya kecamatan Bancar, sebuah kecamatan yang terletak di pantura, pantai utara Jawa. Pasar itu terletak di Dukuh Sowan, sementara saya bertempat tinggal di Dukuh Gading. Kira-kira 250 meter letaknya dari rumah saya. Dua ratus lima puluh meter itu kata suami saya, karena saya memang tidak pernah mengukur jalan. Berarti suami kerjaannya ngukur jalan?... Ya enggaklah!!...^_^

Pagi-pagi sekali aku kesana. Menyusuri bahu jalan, yang kian lama jalanan ini makin ramai saja oleh lalu lalang kendaraan. Mulai truk trailer, truk tronton, truk ban dobel, bis malam, kendaraan pribadi sampai sepeda mini mbak Sulikah yang setia menemaninya waktu berangkat ke tempat kerja. Karena sempitnya bahu jalan ini, tadi pagi mbak Sulikah hampir saja jatuh ketika mencoba menaiki badan jalan karena menghindari saya. Tak terbayangkan bagaimana jadinya seandainya di belakangnya ada sebuah kendaraan yang melaju. Pasti saya akan merasa bersalah sekali. Alhamdulillah, kendaraan masih jauh, jadi mbak Sulikah selamat... :-)

Berjalan kaki ke pasar krempyeng itu memang tidak begitu jauh, cukup buat pemanasan, melemaskan kaki untuk memulai aktifitas sepanjang hari ini. Hanya saja saya harus sering menahan nafas ketika berpapasan dengan kendaraan besar yang pengemudinya mengejar waktu atau ngejar apa saya gak tau. Cukup melegakan bagi saya untuk berempati dengan perasaan sang sopir yang tergesa-gesa ini. Karena setiap orang pasti punya alasan dan latar belakang masing-masing dalam bertindak. ;-)

Begitu juga saya. Saya mempunyai alasan kenapa saya lebih memilih ke pasar krempyeng pagi ini. Karena kalau saya tidak ke pasar ini, tentu saya, suami saya dan anak-anak saya gak akan makan pagi dong!... ^_^
Di pasar ini ada beberapa penjual ikan dan penjual sayuran. Meski harganya agak sedikit mahal jika dibandingkan dengan harga-harga kalau saya dapatkan di pasar besar. Tak mengapa.
Ada pedagang ikan yang datang dari desa Mbulu, ada pedagang tape dan 'gablog' dari desa Sugihan. Do you know the gablog?...^_^. Ada pedagang sayuran yang datang jauh-jauh dari Jatirogo. Ada mas-mas pakai sepeda motor yang jualan sayuran. Aku perhatikan para ibu-ibu ini gigih sekali mencari nafkah demi sesuap nasi ya?.... Wanita-wanita yang perkasa menurutku.

Para pedagang itu cukup membantu ibu-ibu. Ibu-ibu yang polos, yang tidak perlu pakai sandal hak tinggi dan dandan menor untuk sekedar belanja. Terkadang ibu-ibu itu memakai baju apa adanya. Pakai daster yang 'you can see' atau baby doll pun jadi. ^_^ Tidak seperti ibu-ibu metropolis yang selalu berdandan rapi dan cantik ketika berbelanja di super market... Walaupun tujuannya sama. ^_^

Ibu-ibu tetangga saya itu selalu ramah menyapa saya. Paling tidak seulas senyum kalau tidak sempat menyapa. Sapaan yang paling sering saya terima adalah: "Mbak, kog jalan kaki, kog gak naik sepeda motor?...Kalau ada kesempatan menjelaskan pasti saya akan menjelaskan kenapa saya jalan kaki. ^_^
Ibu-ibu itu kalau sudah ngumpul, adaa saja celotehnya yaa... Memang kalau tidak ngobrol tidak afdol rasanya ya. Dengan berceloteh dan saling canda membuat suasana jadi terasa akrab dan riang. Belanja dapet, pikiranpun fresh untuk memulai hari.

Kalau sudah siang sedikit, pasar ini sudah tidak ada. Sudah tidak ada kerumunan ibu-ibu yang berbelanja. Sudah tidak ada celotehan ibu-ibu. Sudah tidak ada para penjual dadakan ini. Sepi...
Tapi esok mereka pasti datang lagi. Dan ibu-ibupun kembali berbelanja dan berceloteh lagi. Begitu seterusnya... Sampai kapan??..Sampai ibu-ibu ini tidak membutuhkan pasar krempyeng tentunya.

Minggu, 14 Maret 2010

Membuka Album Kenangan...

Melihat foto-foto di masa saya belum berjilbab, kemudian berjilbab.... Alhamdulillah meski tidak selebar dulu lagi jilbabku, aku masih tetap berjilbab.. Insya Allah sampai kapanpun, aku akan tetap berjilbab. Semoga ke depannya busanaku lebih baik lagi, lebih syar'i lagi... Amien!

Merenungi masa lalu sampai di titik ini, aku bersyukur sekali karena di titik ini, pada titik ini aku merasa selalu dimudahkan dalam memetik hikmah dari semua yang pernah kualami...

"Ya Allah.. Bimbing aku selalu yaa Robb... TanpaMu, hamba tak akan bisa. TanpaMu hamba tak akan bisa berarti. TanpaMU hamba tak akan bisa menjalani hari dengan indah..
Pahamkan aku akan keindahan aturanMU ya...Robb!
Saat ini yang kurasakan aturanMu itu tidak menyiksa, aturanMu itu indah. Maha Benar Engkau Yaa Robb... Syukur di atas syukur atas nikmat dan karuniaMU ini...

Jumat, 12 Maret 2010

"Mr/Mrs. Judge"

Ide memakai judul di atas sebenarnya terinspirasi dari sebuah lagu. Mr. Judge!... ^_^ Vokalisnya wanita, tapi saya lupa siapa, mengingat banyak sekali penyanyi baru bermunculan di negeri ini. Siapa nama vokalis itu, sepertinya gak penting deh... ^_^ Karena saya tidak sedang mengulas infotainment.^_^

Ketika kita men-judge seseorang dengan stigma buruk, sadarkah kita telah membuat 2 kesalahan?....
Taruhlah ketika kita sedang jalan-jalan di mall melihat seorang wanita melenggang dengan gemulai memakai celana pendek dengan atasan ketat. Mungkin yang terbersit di fikiran kita yang sudah berjilbab ini merasa lebih baik dari si wanita ini. Hmm..benarkah?... ;-)
Atau mereka yang berjilbab lebar merasa lebih baik dari mereka yang berjilbab gaul/ jilbab pendek. Hmm... pengalaman pake jilbab lebar nih, kayaknya. ;-)
Atau ketika kita secara tidak sengaja menonton infotainment artis sinetron A berbuat begini begini dan serta merta kita men-judge si artis begini begitu. Trus kitapun merasa lebih baik dari si artis yang terlihat begitu.. Hayo.. ngaku, pasti banyak yang suka ngrasa gitu yah?!... ^_^

Perasaan merasa lebih baik dari mereka yang bercelana pendek, berjilbab pendek dan artis film pendek inilah sebuah kesalahan. (^_^ kog pendek-pendek semua yah?!)...
Sebuah kesombongan karena merasa diri lebih baik dari mereka. Yup!.. sebuah kesombongan, tanpa kita sadari. Yah, mungkin kita gak sadar ya, kalau kita sedang sombong. Hmm... semoga setelah ini kita bisa lebih hati-hati lagi.

Coba simak hadist di bawah ini:
" Tidak akan masuk neraka, orang yang di dalamnya ada seberat sebiji sawi dari iman, Dan tidak akan masuk surga yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari sombong" (HR Muslim, Abu Dawud)
Wiii... ngerii yah?!...

Imam Ghazali berkata : Siapa yang merasa lebih baik dari seseorang dari makhluk Allah, maka ia termasuk sombong.

Diriwayatkan : Ada seorang pelacur *sebenarnya saya gak suka pake istilah ini :-( * Bani Isra'il duduk mendekati seorang ahli ibadat karena ingin mendapat apa-apa yang berguna baginya, tiba-tiba si ahli ibadat itu merasa jijik dan enggan pada pelacur itu sehingga diusir dari majlisnya, maka Allah menurunkan kepada seorang nabi mereka; Bahwa Allah telah mengampunkan dosa pada pelacur itu, dan menggugurkan amal orang ahli ibadat itu.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjauhkan diri kita dari rasa sombong. Amin!

Benarkah si celana pendek, si jilbab pendek dan artis film pendek ini lebih buruk dari kita???...
Hanya Allah yang Maha Tau. Ketika kita men-judge seseorang dengan stigma buruk, itu artinya kita telah mengambil hak Allah, yang lebih berhak mengadili hambaNya. Karena sesungguhnya yang kita tau sedikit sekali. Kita ini bagai sebutir debu yang beterbangan di udara. Apa kuasa kita menjudge seseorang dengan stigma buruk. Kita tidak tau, seseorang itu begini begitu karena apa? mengapa mereka terlihat seperti itu karena apa?... Kita tidak tau sama sekali di balik itu semua. Hanya Allah Yang Maha Tau. Kita, tidak tau sedikitpun!!

Ketika kita mendapati seseorang berbuat tidak baik, itu adalah ujian bagi kita. Ujian agar kita tidak sombong, ujian agar kita introspeksi diri dan ujian bagi kita untuk tidak mengambil hak Allah untuk mengadili hambaNya.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung, yang selalu mendapat petunjuk dariNya dalam menapaki jalan kehidupan ini. Amin!...
So?... stop men- judge orang yah!...Memang benar apa kata pepatah: kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak...

Kamis, 11 Maret 2010

"SEANDAINYA KITA TAHU KAPAN AKAN MATI"

Seandainya setiap kita tahu: "Kapan kita akan mati?".....
Mungkin salah satu jawabannya adalah.....
Setiap dari kita akan berbuat banyak kebaikan untuk mempersiapkan diri menjelang ajal menjemput.
Tapi kenapa Allah tidak melakukannya?....
Pikirku... Karena Allah ingin mengajarkan kepada kita arti sebuah cinta.
Cinta yang sejati.... Cinta yang hakiki....


Aku mengabdi kepada Tuhan...
Bukan karena takut neraka...
Bukan pula karena mengharap surga..
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, Jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMU
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi jika aku menyembahMU
Demi Engkau semata
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan
wajahMu yang abadi kepadaku...

Membaca syair indah...Rabi'ah al Adawiyah ini.... Pantaskah diri ini cemburu kepadanya, Ya Robb????..... Oooohh.... Robb!!!! .... Ada yang menyesak di dada..... Menggenang di pelupuk mata... sungguh mulianya wanita ini...
Yaa...Robb!...

Senin, 08 Maret 2010

"LIDAH"

Puisi dari D. Zawawi Imron.

Engku beri aku lidah lalu kusebut namaMU
Tapi aneh diriku ini kusebut Engkau dalam lidahku
Tapi dalam hati tak kuingat Engkau
Aku bersujud menyebutMU
Yang terbayang pada anganku kemewahan dunia
Aku zikir menyapaMU ya Allah,
Yang kubayangkan senyuman setan
Lidah
Lidah
Lidah miliku lidah sayangku

Sabtu, 06 Maret 2010

TERNYATA, BANYAK GAK ENAKNYA JADI FACEBOOKER!......

Ternyata ada gak enaknya juga jadi facebooker?....Kalau tidak boleh dianggap banyak gak enaknya. hehe...
Menulis status sedang di Amrik atau sedang di Australi dikira pamer. Menulis status religius dicibir "sok suci padahal yo gak suci!" hehe.... Menulis status yang selalu serius dibilang "gak bisa bercanda nih orang!"... Menulis status yang 'guyon always didarani "ra tau serius blas arek iki, guyon thok!"...hehe....
Ketika seseorang aktif berkunjung ke status teman-temannya dan aktif memberikan komentar, dibilang "keliatan orang ini kesepian banget yach, setiap status dikomentari?!"
Ketika FB seseorang itu gak aktif, dibilang "ra tau diurusi FB-ne iki!"...
Jadi inget sebuah kisah hikmah. Kisah bapak, anak dan seekor keledai. Kisah itu menceritakan, seseorang bapak yang ingin mengajarkan sebuah hikmah kepada anaknya. Bapak dan anak itu melakukan perjalanan dengan menunggang seekor keledai. Di tengah jalan ada orang berkomentari : "dasar bapak dan anak gak tau diri, keledai kecil kog ditunggangi berdua, gak kasihan dengan keledainya". Kemudian turunlah si bapak, dia biarkan anaknya yang menunggang keledai itu sendirian. Di tengah jalan ada orang mengomentari: "dasar anak gak berbudi, orangtuanya dibiarkan berjalan kepanasan". Akhirnya si anak turun ganti bapaknya yang menunggang keledai tersebut. Di tengah perjalanan dikomentari "Orangtua macam apa ini, kog gak kasian sama anaknya" bla bla bla. Akhirnya dibiarkan keledai itu melenggang tanpa ditunggangi oleh keduanya. Itupun tidak lepas dari komentar. Komentarnya begini: "Dasar anak dan bapak sama-sama dungu, ada keledai nganggur kog gak ditunggangi". Hehe... Susah yah, jadi orang? ^_^
Suatu saat, seorang teman dengan bersungut-sungut bilang ke saya sedang dicemburui karena akrab di status/wall seorang temannya. Dicemburui???... hmm, gak enak memang.
Di media massa juga ramai kasus-kasus yang berhubungan dengan FB ini. Mulai rumah tangga yang hancur sampai penculikan anak di bawah umur. Kalau sudah demikian, tentunya sangat mengganggu. Lantas.... Untuk apa punya FB? Kog rasanya jadi timbul banyak masalah?...
Memang, berkat FB tali pertemanan bisa nyambung lagi. Kita bisa tau keberadaan teman dan perkembangan seorang kawan lewat FB. Namun "dampak sistemik" (^_^)FB yang seperti ini, rasanya perlu bagi kita untuk lebih bijaksana lagi menggunakan FB. Kita gunakan FB seperlunya saja. Seperti kata seorang teman, FB itu ibarat sebilah pedang. Yach,... kita gunakan pedang saat yang tepat dan maksud yang tepat. Atau lebih baik gak punya pedang ya???... kan ada pisau???hehe...
Akhirnya kembali kepada pilihan masing-masing individu lagi. Mau pilih yang mana?
a. Punya FB dengan segala masalahnya dan no problem dengan masalah itu karena dengan adanya maalah kita belajar. Why not?
b. Tidak punya FB dengan menghilangkan kesempatan kontak dengan teman-teman dan tidak punya masalah "khas" FB?
c. Punya FB dan menggunakannya dengan bijak?
Semuanya terserah anda. Mau opsi a, b atau c? ^_^
Dunia ada di tangan anda!

Jumat, 05 Maret 2010

INILAH BLOG SAYA!......

Kalau sebelum ini ada blog atas nama saya, itu bukan blog ciptaan saya. Yang ini adalah asli blog pribadi saya. Ciptaan saya sendiri. Segala isinya adalah tanggung jawab saya. Sekian, pernyataan ini saya buat, sekedar klarifikasi, karena timbul banyak pertanyaan mengenai hal ini. Mohon maaf karena telah membuat teman-teman bingung. Terima kasih atas segala perhatian teman-teman semua.
Salam Persahabatan selalu...Jayalah Indonesiaku! ^_^

Perempuan Akhir Zaman

Jum'at pagi yang cerah, secerah hatiku pagi itu.
Handphone mungilku berdering isyarat sms masuk. Sebuah sms dari seorang sahabat.
Begini isi sms tersebut:
...Ukhtiy,, pagi ini hatiku sedih. Kitab shirah shohabiyyah baru tuntas kubaca. Subhanallah, wanita-wanita itu.. perlahan tapi pasti malu menyusup ke dada ini, siapa aku? apa yang telah kulakukan selama ini ya Allah? malu menjadi pilu, tajam menancap di hati..aku malu ukhtiy...kuhibur diri dengan membaca kalamNya, alhmdulillah pilu sedikit terobati, Firman yang terbaca tadi menumbuhkan harapan lagi..Ya Allah.. aku memang teramat jauh dari Al Khansa, Asma bin Abu Bakar, Ummu Fadhl, Asma bin Umais.. Apalagi aku jauh dari ketabahan Fatimah, tidak setaqwa Aisyah apalagi Khodijah yang mulia. Aku hanya perempuan akhir zaman yang bercita-cita menjadi shalehah, agar dapat berkumpul dengan mereka ya Allah...wanita-wanita mulia itu... Bertemu dengan kekasihMu rasul kami tercinta. Dan tentunya...menikmati perjumpaan denganMu...hibur aku ukhtiy....
Hmm... sms yang lumayan panjang dan cukup menyentuh lubuk sanubari.
Aku balas sms itu:
Sama ukhtiy..kita memang perempuan akhir zaman yang berharap menjadi wanita shalehah. karena rakhmat dan ampunanNya, marilah kita optimis meniti hari menggapai cintaNya ukhtiy...Ingatlah beberapa kisah orang-orang terdahulu.antara lain kisah seorang pembunuh 100 jiwa. Betapa luas rakhmat dan ampunan Allah kepada hambaNya. Rakhmat dan ampunan Allah akan selalu ada untuk hambaNya sampai ajal menjemput. Mari kita berbenah memperbaiki diri untuk menggapai cintaNya yang sejati, cinta hakiki...hiks!!!...
Begitu sms itu aku tutup.
Yach... sedih... betapa rindunya kami kepada Rasul, betapa inginnya kami berkumpul dengan wanita-wanita agung nan mulia itu.... Tapi diri ini masih seperti ini. jauuuuh sekali dari mereka.... Diri ini tidak ada apa-apanya dibanding mereka, wanita-wanita suci itu... Pintaku yaa Robb... ampuni kami jika kami kemarin bergelimang dosa, tunjuki kami agar selalu menapaki jalanMu, sinari hari-hari kami dengan nur Mu yang terang benderang agar kami tidak terperosok ke dalam jurang kenistaan, matikanlah kami dan orang-orang tercinta kami dalam keadaan khusnul khatimah. Amien!...

Kamis, 04 Maret 2010

"Wong Becik Ketitik Wong Olo Ketoro"

"Wong Becik Ketitik Wong Olo Ketoro"
Yaaachh...begitulah orang Jawa selalu bilang. Memang, orang yang baik akan teridentifikasi, orang jelek akan terdeteksi juga. ^_^
Namun adakalanya kejelekan/keburukan seseorang akan berakibat baik bagi diri seseorang, jika dengan keburukan itu seorang berubah menjadi lebih baik.
Berapa banyak kisah-kisah terdahulu, seseorang yang awalnya shaleh tapi berakhir dalam keadaan buruk. Dan berapa banyak pula orang yang semasa hidupnya bergelimang dosa tapi berakhir dengan indah, mati dalam keadaan khusnul khatimah.
Subhanallah...
Semoga Allah selalu menunjukkan jalan kepada kita untuk selalu berbuat benar dan mengakhiri perjalanan di dunia ini dalam keadaan benar dan dalam anugerah kasih sayangNya.Amin!...
Dari situlah, pentingnya bagi kita semua untuk tidak men-judge seseorang atau menggibah seseorang hanya karena perbuatan buruk mereka.
Karena kita di dalam dunia ini, semuanya sedang menjalani "proses".
Yach, sebuah proses yang akan berakhir setelah ajal menjemput kita. Dan suatu saat akan tiba pengadilan Allah yang tidak akan pernah salah mengadili setiap hambaNya.
Allah tidak akan memaksa hambaNya untuk berbuat sesuai kehendakNya. Meski Dia maha berkuasa untuk itu.
Allah menciptakan kita, tentunya hanya Allah jualah yang maha tau 'onderdil' kita. ^_^ Allah juga telah membuat 'manual' yang menuntun kita mengoperasikan onderdil itu agar berjalan sebagaimana mestinya. Allah telah memberi kita petunjuk berupa Al Qur'an dan Hadist yang akan memandu kita mengarungi bahtera kehidupan ini.
Dalam mengarungi lautan kehidupan ini, sudah menjadi sunatullah bahwa akan terjadi riak dan gelombang. Ujian dan cobaan pasti ada. Ujian tidak selalu berupa kemalangan karena kekayaan, kepandaian, kecantikan dan kelebihan lain yang kita miliki juga merupakan ujian. Justru ketika kita diuji dengan ujian model ini kita sering lalai dan jatuh... Kerap kali ketika kita diuji dengan ujian dan cobaan berupa kemalangan, justru membuat kita bisa lebih mengenali diri dan mengenali Dia. Dzat yang sangat luar biasa, yang tidak bisa kita menjangkauNya walau seluas lautan kita menyelaminya. Diri ini tidak akan pernah bisa. Karena begitu agungnya Dia.
"Kau begitu sempurna.....
Di mataku Kau begitu indah".......

Selamat Datang!......

Selamat datang di blog saya... Tempat saya belajar menulis, menuliskan apa yang ada dalam fikiran saya dan memikirkan apa yang saya tulis. Ini adalah dokumentasi pribadi, kalau ada yang mengambil manfaat, anggaplah itu berbagi. Kalau ada kekurangan itu karena kelemahan saya. Kalau ada keindahan, itu karena dari Allah semata. :-)