Sabtu, 01 Mei 2010

Kutemukan Depleted Uranium di kamar anakku...



Beberapa waktu yang lalu aku menemukannya. Ketika aku sedang bersih-bersih kamar anakku. Tentu saja tidak DU (Depleted Uranium) sebagaimana wujud fisiknya. Aku menemukannya berupa fotocopy-an artikel tentang DU. ^_^ Betapa seram dan ngerinya seandainya benda ini ada di rumahku dan partikelnya terhirup olehku atau anak-anakku.

Judul artikel tersebut adalah "Memusnahkan Generasi Dengan Depleted Uranium"
Ngeri sekali membaca artikel ini. Bayi-bayi yang tak berdosa harus terkapar lemah tak berdaya dengan aneka cacat tubuh yang menyayat kalbu. Karena efek ini juga seorang pria dewasa yang perkasapun bisa terkapar di dera 2-3 jenis kanker dalam tubuhnya.

Depleted Uranium dan phosphor putih ditengarai digunakan dalam senjata di medan peperangan itu. Partikel-partikel yang disebarkan senjata ini begitu kecilnya sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk bisa keluar dari badan. Dengan ukuran di bawah 10 mikron maka partikel itu bisa memasuki jaringan paru-paru paling dalam dan bersarang di dalamnya secara permanen. Ini dibuktikan dengan ditemukan unsur DU dalam air seni para veteran perang Iraq setelah 9 tahun peperangan usai.

Hal itu sekaligus mematahkan argumen militer Amerika dan para pendukungnya yang berpegang pada penelitian Rand Corp Study. Menurut mereka, DU tidak berbahaya sebagaimana uranium alam yang dihirup para penambang. Tentu kedua unsur itu tidak bisa disamakan, karena memiliki ukuran yang berbeda. Debu uranium alam sangat kasar, sehingga dalam waktu 24 jam bisa keluar dari tubuh bersama urine, berbeda dengan DU yang digunakan untuk senjata.
Dan taukah kita? bahwa diperkirakan lebih dari 10 ribu triliun partikel DU yang masih mengambang di udara Iraq dan Afganistan.

Setelah menemukannya di kamar anakku, sayup-sayup terdengar berita dari televisi, seorang imigran gelap asal Afganistan sedang dikejar-kejar oleh petugas yang akhirnya tertangkap juga di sebuah pertokoan, di tengah keramaian.
Ya, seorang pemuda. Aku tidak tau kenapa dia menjadi imigran gelap, dan berapa banyak imigran gelap asal Afganistan. Apakah dia datang ke sini karena menghindari DU itu atau karena sebab yang lain. Dan aku juga tidak tau bagaimana perlakuan aparat kita kepada pemuda ini selanjutnya.
Yang aku tau, sesama muslim itu ibarat satu tubuh. Jika satu organ tubuh kita sakit, maka tubuh kita akan terasa sakit.

Dan yang pasti ketika browsing gambar yang sesuai untuk goresanku ini, ketika aku ketikkan kata depleted uranium, gambar-gambar kengerian yang tampak, sehingga tak sampai hati aku menampilkannya di postingan ini.
Bagaimana juga perasaan ibu-ibu yang melahirkan bayi-bayi ini dan orang-orang korban senjata ini???... Sungguh tak terperikan. Ngeri ngeri ngeri aku membayangkannya...