Selasa, 20 April 2010

"Panggil aku Kartini saja"

Membaca surat-surat Kartini dalam buku ini membuatku merinding... Tatkala kubacakan suratnya kepada suamiku, aku tak kuasa tuk melanjutkannya...Ada yang menyesak di dada... Buliran-buliran bening tak kuasa aku tahan..

Benar-benar luar biasa wanita ini... Kalau Kartini tidak menulis, Kartini akan hilang ditelan masa. Dan kitapun tidak akan tau betapa hebatnya wanita ini. Pikiran-pikiran Kartini melewati usia dan masanya.

Seorang wanita, cucu dari seorang mandor tebu dari ibu bernama Ngasirah dari rakyat jelata. Sang ayah yang amat dicintainya itu adalah seorang asisten wedana ketika jatuh hati kepada sang ibu. Ketika Kartini berumur 2 tahun, barulah sang ayah diangkat menjadi Bupati Jepara. Sang ayah, R.M.A Sosroningrat tidak lain adalah putra P.A. Tjondronegoro, Bupati Demak.

Gaya bertutur Pram dalam buku ini, cara Pram menterjemahkan surat-suratnya terkesan Kartini banget menurutku. Kalau Kartini masih hidup dan membaca buku ini mungkin Kartini akan bilang ke Pram: "Pram, buku ini gue bangeeet!" ^_^. Tapi bisa juga Kartini akan bilang: " Sebagian memang sudah aku banget Pram, tapi ada hal-hal yang tidak kamu ketaui tentang diriku Pram". ^_^

Sayang, Kartini dipanggilNya di usia yang sangat muda. Tapi sepanjang usianya, Kartini sudah memberikan yang terbaik untuk 'nasion' ini. Lebih dari sekedar tokoh emansipasi wanita. Kartini adalah seorang pejuang, inspirator bahkan sebelum Budi Utomo lahir. Kartini yang prihatin dengan Agus Salim muda yang berada nun jauh di sana, jauh dari Kartini tinggal, karena pemuda ini gagal mendapatkan beasiswa untuk belajar ke luar negeri. Kartini di Jawa, Agus Salim di Bukit Tinggi sana, di kala itu, dimana info tidak semudah kita peroleh seperti sekarang. Tapi Kartini berpengetauan luas meski Kartini terkurung dalam tembok feodalisme keraton jawa.

Tentang manifes kepengarangannya. Kartini pernah bertekad. Tekad itu yang bisa kita kenang-kenang. "Aku yang tidak mempelajari sesuatupun, tak tau sesuatupun, berani-beraninya hendak ceburkan diri ke gelanggang sastra! Tapi bagaimanapun, biar kau tertawakan aku, dan aku tau kau tak berbuat begitu, gagasan ini tak akan aku lepas dari genggamanku. Memang ini pekerjaan rumit; tapi barang siapa tidak berani, dia tidak bakal menang; itulah semboyanku! Maju! Semua harus dilakukan dan dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani akan memenangkan tiga perempat dunia!"

Luar biasa wanita ini. Banyak yang kita dapatkan dari sosok Kartini dalam buku ini. Sisi lain dari sosok Kartini. Buku ini mengungkap Kartini dari segi Psikologis. Pergoalakan batin Kartini, di tengah keluarga yang feodalis dan hidup di zaman imperialis. Kartini cerdas menyikapi keadaan, jujur terhadap kelemahan bangsanya dan bangga terhadap kelebihan bangsanya. Jujur dan kritis mengakui kelebihan dan kekurangan bangsa Eropa dimana Kartini banyak bersinggungan.

Tulisan Pramoedya Ananta Toer ini membuat mata saya terbuka akan sosok Kartini.
Walau banyak pendapat nyinyir dari sosok Kartini yang seolah menisbikan kepahlawanan Kartini, aku mahfum karena wanita adalah manusia yang tidak mungkin sempurna. Tapi apa yang telah Kartini lakukan pada usia dan masanya, sungguh tidak bisa dianggap remeh. Mengapa Kartini 'lebih' dibanding para pahlawan wanita lain? Pasti ini dikarenakan kehebatan Kartini dalam menulis. Sampai Belanda ingin pamer kepada dunia: "Ini lho hasil didikan Belanda, wanita yang dipingit dalam tembok feodalisme Jawa, sejak umur 12 tahun tapi bisa menghasilkan karya yang luar biasa". Kartini juga mahfum ketika surat-suratnya kepada sahabat penanya itu akhirnya dipublikasikan.

Dan seperti juga serat centhini yang juga dipublikasikan bukan oleh bangsa kita sendiri, tapi bangsa lain. Kenapa ya kita lamban dibanding negara lain, bahkan untuk mempublikasikan karya bangsa sendiri, kita selalu keduluan?..... 'Keduluan?'.... Hmm, apa iya keduluan?... Apa bukan karena kita yang tidak pandai menghargai jasa para pahlawan kita?... Atau jangan-jangan bangsa ini tidak menjadi bangsa yang besar karena kita tidak pandai menghargai jasa para pahlawannya??....