Rabu, 31 Maret 2010

"Gus Mus dan cerpennya"

Kata seorang bijak:
"Kamu tidak akan pernah berubah kecuali karena 2 hal; 1. Orang yang kamu temui 2. Buku yang kamu baca"

Hari ini aku bertemu keduanya. Bertemu Gus Mus dan bukunya. Yang pasti bertemu Gus Mus dalam sebuah tulisan. ^_^
Pertama kali membaca tulisan Gus Mus di sebuah surat kabar, sudah membuat aku jatuh cinta pada sosok ini, kala itu. Dan hari ini sebuah buku kumpulan cerpen karya beliau ada di tanganku.

Baru membaca sebuah cerpen, serta merta aku tersadarkan oleh suatu hal. Kesadaran seperti ini bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya aku juga pernah tersadarkan oleh tulisan yang intinya tidak berbeda jauh dengan isi cerpen Gus Mus ini. Tapi kenapa ya, ku selalu merasa berbeda dan tersadar berulang kali?... Seolah yang aku baca barusan adalah sesuatu yang baru?
Intinya keduanya sama tapi ceritanya saja yang berbeda.

Ada beberapa poin yang membuat saya tercenung.
Ada hikmah indah kutemukan di sana.
Berikut petikan indah tersebut.

Ujar Kyai Tawakkal kepada Gus Jakfar yang menimba ilmu padanya.
"....Kau kan tau, sebagaimana neraka dan sorga, aku adalah milik Allah. Maka terserah kehendakNya, apakah Ia mau memasukkan diriku ke sorga atau ke neraka, sebenarnya Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai Kyai, apakah kau berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke sorga kelak? Atau kau berani mengatakan bahwa orang-orang di warung yang tadi kau pandang sebelah mata itu pasti masuk neraka? Kita berbuat baik karena ingin dipandang baik olehNya, kita ingin berdekat-dekat denganNya, tapi kita tak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya. Bukankah begitu?"

Dan...

"kau harus berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan. Seperti mereka yang di warung tadi, kebanyakan mereka orang susah. Orang susah sulit kau bayangkan bersikap takabbur, ujub atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan, godaan untuk takabbur dan sebagainya itu datang setiap saat. Apalagi bila kemampuan dan kelebihan itu diakui banyak pihak."

Hmm... aku benar-benar merasa baru mendapatkan sebuah pemahaman dan pandangan baru dari apa yang selama ini sudah aku ketahui.

Termenung dan termenung lagi.....
Duh..... Gusti!!!..... Ampuni kami....