Minggu, 21 Maret 2010

"Pasar Krempyeng"


Kenapa dikatakan pasar krempyeng???...
Karena durasi aktifitas pasar itu hanya sak 'krempyeng' an alias hanya sekejab saja. Begitu difinisi menurut saya. ^_^
Walau tidak setiap hari aku ke sana, pasar krempyeng cukup membantu memenuhi kebutuhan dapurku. Aku ke sana tatkala di kulkas sudah tidak ada lagi bahan makanan untuk dimasak dan belum sempat ke pasar besar. Besar untuk ukuran sebuah desa yang tinggal di sebuah kecamatan. Tepatnya kecamatan Bancar, sebuah kecamatan yang terletak di pantura, pantai utara Jawa. Pasar itu terletak di Dukuh Sowan, sementara saya bertempat tinggal di Dukuh Gading. Kira-kira 250 meter letaknya dari rumah saya. Dua ratus lima puluh meter itu kata suami saya, karena saya memang tidak pernah mengukur jalan. Berarti suami kerjaannya ngukur jalan?... Ya enggaklah!!...^_^

Pagi-pagi sekali aku kesana. Menyusuri bahu jalan, yang kian lama jalanan ini makin ramai saja oleh lalu lalang kendaraan. Mulai truk trailer, truk tronton, truk ban dobel, bis malam, kendaraan pribadi sampai sepeda mini mbak Sulikah yang setia menemaninya waktu berangkat ke tempat kerja. Karena sempitnya bahu jalan ini, tadi pagi mbak Sulikah hampir saja jatuh ketika mencoba menaiki badan jalan karena menghindari saya. Tak terbayangkan bagaimana jadinya seandainya di belakangnya ada sebuah kendaraan yang melaju. Pasti saya akan merasa bersalah sekali. Alhamdulillah, kendaraan masih jauh, jadi mbak Sulikah selamat... :-)

Berjalan kaki ke pasar krempyeng itu memang tidak begitu jauh, cukup buat pemanasan, melemaskan kaki untuk memulai aktifitas sepanjang hari ini. Hanya saja saya harus sering menahan nafas ketika berpapasan dengan kendaraan besar yang pengemudinya mengejar waktu atau ngejar apa saya gak tau. Cukup melegakan bagi saya untuk berempati dengan perasaan sang sopir yang tergesa-gesa ini. Karena setiap orang pasti punya alasan dan latar belakang masing-masing dalam bertindak. ;-)

Begitu juga saya. Saya mempunyai alasan kenapa saya lebih memilih ke pasar krempyeng pagi ini. Karena kalau saya tidak ke pasar ini, tentu saya, suami saya dan anak-anak saya gak akan makan pagi dong!... ^_^
Di pasar ini ada beberapa penjual ikan dan penjual sayuran. Meski harganya agak sedikit mahal jika dibandingkan dengan harga-harga kalau saya dapatkan di pasar besar. Tak mengapa.
Ada pedagang ikan yang datang dari desa Mbulu, ada pedagang tape dan 'gablog' dari desa Sugihan. Do you know the gablog?...^_^. Ada pedagang sayuran yang datang jauh-jauh dari Jatirogo. Ada mas-mas pakai sepeda motor yang jualan sayuran. Aku perhatikan para ibu-ibu ini gigih sekali mencari nafkah demi sesuap nasi ya?.... Wanita-wanita yang perkasa menurutku.

Para pedagang itu cukup membantu ibu-ibu. Ibu-ibu yang polos, yang tidak perlu pakai sandal hak tinggi dan dandan menor untuk sekedar belanja. Terkadang ibu-ibu itu memakai baju apa adanya. Pakai daster yang 'you can see' atau baby doll pun jadi. ^_^ Tidak seperti ibu-ibu metropolis yang selalu berdandan rapi dan cantik ketika berbelanja di super market... Walaupun tujuannya sama. ^_^

Ibu-ibu tetangga saya itu selalu ramah menyapa saya. Paling tidak seulas senyum kalau tidak sempat menyapa. Sapaan yang paling sering saya terima adalah: "Mbak, kog jalan kaki, kog gak naik sepeda motor?...Kalau ada kesempatan menjelaskan pasti saya akan menjelaskan kenapa saya jalan kaki. ^_^
Ibu-ibu itu kalau sudah ngumpul, adaa saja celotehnya yaa... Memang kalau tidak ngobrol tidak afdol rasanya ya. Dengan berceloteh dan saling canda membuat suasana jadi terasa akrab dan riang. Belanja dapet, pikiranpun fresh untuk memulai hari.

Kalau sudah siang sedikit, pasar ini sudah tidak ada. Sudah tidak ada kerumunan ibu-ibu yang berbelanja. Sudah tidak ada celotehan ibu-ibu. Sudah tidak ada para penjual dadakan ini. Sepi...
Tapi esok mereka pasti datang lagi. Dan ibu-ibupun kembali berbelanja dan berceloteh lagi. Begitu seterusnya... Sampai kapan??..Sampai ibu-ibu ini tidak membutuhkan pasar krempyeng tentunya.